Mencari siapa muallif dari kitab At Tahliyyah wa At
Targhib fi At Tarbiyyah wa At Tahdzib untuk kepentingan akademik memang luar biasa
peliknya. Apalagi seperti yang sudah saya tuturkan dalam artikel sebelumnya,
banyak terjadi kesalah pahaman tentang siapa diri muallif kitab ini. Khalayak umum pesantren yang mengkaji kitab ini
meyakini bahwa muallif-nya adalah
Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Mekah. Sehingga referensi berbahasa Indonesia
banyak yang merujuk dan mendukung keyakinan itu. Padahal, apabila kita menilik
pada bigrafi-biografi dari Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki sendiri, tidak
tercantum kitab tersebut sebagai buah karya beliau.
Masalah seperti ini (peliknya
mencari sumber tertulis sebuah keterangan) sebenarnya juga pernah dialami oleh
salah satu tokoh intelektual kita yang religius. Habib Quraish Syihab. Pada
saat beliau menempuh studi di Mesir, ada salah satu catatan beliau yang
sedianya memerlukan referensi, tetapi referensi yang dicari tidak kunjung
ketemu. Yang dilakukan oleh Habib Quraish Syihab adalah bertawassul, berkirim doa kepada guru-guru beliau. Meskipun sekilas
tidak ada hubungannya, namun percaya atau tidak, usaha yang dilakukan oleh
Habib Quraish Syihab ini berhasil. Ketika memasuki perpustakaan, buku yang acak
saja dambil oleh beliau ternyata adalah buku referensi yang memuat keterangan
yang diperlukan.
Berangkat dari
pengalaman Habib Quraish Syihab tersebut, saya pun mencoba melakukan tawassul kepada ulama-ulama intelektual
Islam yang namanya tercantum dalam kitab wirid Dzikrul Ghafilin. Syaikh Abdul
Qadir Aljilany, Syaikh Ahmad Alghazaly, Habib Abdillah bin Alwi Alhaddad,
ditambah Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki yang selama ini disangka-sangka
sebagai muallif dari kitab At
Tahliyyah wa At Targhib fi At Tarbiyyah wa At Tahdzib.
Hasilnya memang
cenderung natural. Tidak ajaib seperti yang saya harapkan. Beberapa saat
setelah tawassul itu, saya lantas
mendapat ide, kenapa tidak saya coba mengetik pencarian di google dengan teks
bahasa Arab. Sebelumnya saya memang pernah mencba mencari dengan teks berbahasa
inggris. Dan tidak ketemu.
Referensi dengan bahasa
arab ternyata lebih banyak. Tetapi yang mengerucut pada muallif kitab At Tahliyyah wa At Targhib fi At Tarbiyyah wa At
Tahdzib hanya satu situs. Itu pun bukan spesifik membahas siapa penulis
kitabnya. Melainkan menampilkan file pdf. dari kitab yang terbit di Mesir,
otomatis dengan mencantumkan nama mualiif-nya
di cover kitab tersebut. Keterang yang tertera dalam cover kitab tersebut
menyebutkan bahwa muallif kitab
tersebut adalah Sayyid Afandi Muhammad, dengan tulisan kecil-kecil dibawahnya
yang menjelaskan bahwa muallif adalah
seorang guru.
Setelah tahu bahwa muallif ternyata adalah orang Mesir, dan
bukan Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Mekah, maka langkah berikutnya adalah
bertanya kepada orang-orang yang paham Mesir. Beruntung ada kenalan yang baru
saja menyelesaikan studi S1 di Mesir. Menurut kenalan saya tersebut, Sayyid
Afandi Muhammad atau muallif kitab At
Athliyyah wa At Targhib fi At Tarbiyyah wa At Tahdzib adalah seorang guru
madrasah tingkat dasar (semacam SD) di Mesir. Otomatis akan sulit melacak
biografinya.
Sungguh mengagumkan,
kitab kecil yang mendunia itu ditulis oleh seorang guru sekolah dasar yang
bahkan namanya tak dikenal. Kalaupun dikenal itupun salah dipahami sebagai
Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Mekah. Dalam angan-angan saya, penulis dari
kitab At Tahliyyah wa At Targhib fi At Tarbiyyah wa At Tahdzib ini adalah
seorang penulis yang mukhlis, seorang
yang berkarya bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi karya dan imu pengetahuan
itu sendiri.
Rabu, 29 Maret 2017
Ds. Sagu, Kec. Kotawaring Lama, Kab. Kotawaringin Barat
Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.
BalasHapus